Bug Tracking Tools

Ketika sebuah software telah selesai development biasanya software tersebut di berikan ke Tester untuk di testing.

Disaat tester menemukan bug dan error  tetser menuliskan  hasil temuan bug dan error di file/email kemudian dilaporkan ke programmer, atau bug dan error tersebut dikirim lewat Instant Messanger.

Cara reporting bug/error seperti itu mungkin akan menjadikan catatan-catatan bug/error berserakan dimana-mana dan sulit untuk diarsipkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat menggunakan tools Bug Tracking, dengan Tools ini bug-bug atau error yang ditemukan diharapkan tidak beserakan dan menjadi terarsipkan.

Dan dengan Tools Bug Tracking diharapkan dapat menghidari catatan bug/error yang hilang, menghindari bug yang terlewat di perbaikin, mengurangi kemungkinan duplikasi bug, mengingatkan programmer untuk menyelesaikan bug/error.

Tools-tools Bug Tracking  yang beredar di-internet antara lain :

1. Redmine selain tools Bug Tracking dia menyebut dirinnya juga sebagai Tools Manajemen Projek Web Application.  Redmine  dibuat menggunakan Ruby on Rail dan support di banyak database (contoh: MySQL) dan berbagai Operating System. 

Redmine menggunakan linsensi GNU General Public License, jadi kurang lebih dapat digunakan secara gratis.

Redmine

2. Trac selain Tools Bug Tracking, dapat digunakan untuk mencatat isue-isue tentang Developing Software. Trac dibuat menggunakan Bahasa Pemrograman Python,   

Trac menggunakan linsensi GNU General Public License, jadi kurang lebih dapat digunakan secara gratis.

Trac

3. BugZilla selain dapat digunakan sebagai Bug Tracking, BugZilla menyebut dirinya sebagai Tools yang dapat membantu manage development software. BugZilla dibuat menggunakan bahasa pemrograman Perl membutuhkan Webserver Apache dan database MySQL, Postgre, atau Oracle.  

BugZilla mengunakan linsensi  Mozilla Public License 

.

BugZilla